Kriteria utama penilaiannya antara lain:
- penjualan merosot drastis dan jumlah kerugian menanjak tajam
- pemberitahuan dari perusahaan induk bahwa merek itu akan segera berhenti beroperasi
- beban operasional meningkat tajam hingga tak memungkinkan untuk dicover melalui harga jual lebih tinggi
- perusahaan yang telah dijual
- perusahaan yang masuk tahap kebangkrutan
- perusahaan yang kehilangan sebagian besar pelanggannya
- operasi dengan penguasaan pangsa pasar yang menurun tajam
1. Avon
CEO
baru Sherilyn S. McCoy, dulunya memimpin Johnson&Johnson memegang
tampuk kepemimpinan Avon mulai April. Masalahnya, ini merupakan pertama
kalinya McCoy memimpin sebuah perusahaan terbuka. Triwulan pertama Avon
melaporkan jumlah pendapatan yang sangat menyedihkan.
Di luar skandal tersebut, masalah fundamental Avon adalah manajemen
tidak konsentrasi pada bisnis intinya, padahal pasar kecantikan sangat
kompetitif. Analis Morningstar, Erin Lash menulis, “Daripada
merestrukturisasi perusahaan yang merugi hampir US$ 800 juta sepanjang
2011, sepertinya Avon malah terus menerus membuat masalah dan tidak
maju-maju.”Mei lalu, perusahaan parfum Coty menawarkan pembelian saham Avon di harga US$ 24.75, nyaris 20% di atas harga saham Avon saat itu. Coty mendapat sokongan keuangan salah satunya dari Warren Buffett. Avon ragu-ragu dan akhirnya Coty mundur. Sejak itu, saham Avon langsung anjlok ke level di bawah US$ 16, jauh dibanding harga tahun lalu yakni US$ 43.
2. Suzuki
Alasan
paling jelas kenapa penjualan Suzuki begitu seret adalah reputasi buruk
mereka. Pada survey JD Power 2012 mengenai keandalan kendaraan AS,
Suzuki mencetak skor rendah dibanding merek-merek lain. Kategori
surveynya meliputi kekuatan mesin, kualitas bodi dan material,
fitur-fitur serta aksesori mobil.
Salah satu pertanda Suzuki mengalami kesulitan menjual mobil-mobilnya
adalah ketika mereka menawarkan paket promo luar biasa agresif. Suzuki
menawarkan promo kredit 0% selama 72 bulan untuk semua mobil, truk dan
SUV keluaran 2012.Bahkan setelah mengeluarkan strategi penjualan agresif seperti itu, Suzuki tidak bisa memperbaiki posisinya di pasar Amerika. Sebagian besar mobil-mobilnya dijual kurang dari US$ 20.000, sementara untuk truk dan SUV-nya dijual di bawah US$ 25.000.
3. American Airlines
AMR
mengatakan berencana keluar dari Chapter 11 sebagai maskapai
penerbangan yang gigih. Tapi sayang hal itu tak akan terjadi. US Airways
sudah terang-terangan menyatakan keinginannya membeli aset-aset
American Airlines. Begitu rumor pembelian potensial ini mencuat pada
April, beberapa serikat buruh terbesar American Airlines mengatakan
penolakannya atas rencana itu sebagai cara melindungi ketenagakerjaan
mereka.
Awal bulan ini, CEO US Airways Doug Parker mengumumkan keinginannya
untuk merger kedua maskapai. US Airways mungkin bersedia memberikan
kreditor AMR jumlah yang cukup bagus untuk memperoleh aset-aset American
Airlines. Kesepakatan potensial ini mendapat dukungan luar biasa dari
para analis dan pemegang saham.US Airways akan mendapat banyak dari transaksi ini dengan posisinya sebagai penguasa pasar penerbangan pasca merger Northwest dan Delta, juga United dan Continental.
4. Research In Motion (RIM)
Akhir
Juni lalu sempat diberitakan bahwa nilai produksi RIM di triwulan
pertama 2012 turun US$ 518 juta (Rp 4,8 triliun). Akibatnya, produsen
Blackberry itu akan mem-PHK sekitar 5.000 karyawan. Aksi ini
diperkirakan memakan biaya hingga US$ 300 juta.
Laporan keuangan terakhir RIM menyebutkan bahwa pendapatan mereka
mereka turun 43% menjadi US$ 2,8 miliar hingga 2 Juni 2012. Padahal
untuk periode yang sama di tahun sebelumnya berhasil meraup US$ 4,9
miliar.Hingga awal Mei, tercatat RIM memiliki 16.500 karyawan. Ini merupakan pemangkasan kedua setelah Juli tahun lalu RIM juga merumahkan sekitar 2.000 karyawannya. Dengan berbagai isu buruk yang beredar termasuk demo karyawan besar-besaran, para analis meramalkan perusahaan Kanada ini tak lama lagi tamat.
5. Current TV
Current
TV milik Al Gore dalam keadaan kritis bahkan sebelum mereka memecat
satu-satunya bintang mereka yang paling menghasilkan, Keith Olbermann
pada Maret pasca ribut-ribut dengan rekan kerjanya. Olbermann kemudian
digantikan oleh presenter acara bincang-bincang Eliot Spitzer.
Dibandingkan saat masih memajang Olbermann pada Maret, rating Spitzer
pada April anjlok hingga hampir 70% menurut Nielsen.
Kala itu The Hollywood Reporter menulis, penggantian Spitzer membuat
Current TV kehilangan hampir 47.000 pemirsa menjadi tinggal 10.000
pemirsa saja. Baru-baru ini Reuters melaporkan, anjloknya jumlah
penonton membuat jaringan TV kabel raksasa Time Warner Cable
mempertimbangkan untuk menghentikan siaran saluran ini. Gore tidak punya
cukup uang untuk mempertahankan TV yang tak punya masa depan cerah ini.APAKAH PERUSAHAAN-PERUSAHAAN DI ATAS AKAN BENAR-BENAR LENYAP ? kita tunggu saja 2013